Rabu, 27 Agustus 2014
Takdirku
Terlahir lebih dulu bukanlah mau-ku
Mencintaimu pun bukan pula mau-ku Merelakanmu untuk dia juga bukan mau-ku Aku mencintaimu Bahkan mungkin lebih besar dari cintanya Tapi aku, kamu, dan dia hanyalah pemain Dia-lah sang penulis dan pemilik cerita ini Mungkin benar cintaku lebih besar Tapi kau bukan takdirku Beruntungnya perempuan itu Perempuan yang memiliki takdir untuk dapat bersamamu Tak perlu takit dengan diriku Aku tak akan membencimu ataupun dia Aku pun tak akan menyalahkan takdir Aku mempunyai takdirku sendiri Dan takdirku masih dengan sabar menunggu ku Menungguku yang masih berharap bahwa kaulah takdirku. Baca selengkapnya......
Langganan:
Postingan (Atom)