bernapas... bernapas... dan bernapas satu hal yang sangat mudah tapi penting yang diberikan secara percuma padahal mahal menarik udara masuk melalui hidung membawanya kepada paru-paru dan mengeluarkan racun yang ada bersama sang udara tak terhitung berapa banyak tarikan yang kita pakai agar kita tetap hidup mungkinn ratusan, atau ribuan, atau bahkan puluhan tarikan napas untuk sehari. terjadi setiap harinya hingga mencapai seminggu lalu sebulan lalu setahun. dan sampai sekarang, saat ini, setelah bertahun tahun berlalu aku masih melakukan hal yang sama. bernapas. tidak ada rasa lelah sedikit pun. tidak ada rasa bosan. dan tidak ingin aku menghentikannya, hingga benar-benar aku telah ditentukan untuk berhenti. pada saat itulah aku akan berhenti dengan senyuman karena telah mencapai garis akhir. seperti itulah rasa yang ada padaku untukmu tidak ada rasa lelah tidak ada rasa bosan akan terus seperti itu sampai akhir nanti. sama seperti tarikan napasku yang yang membuat aku tetap hidup. mencintaimu membuatku senang untuk tetap hidup. tak akan berhenti hingga napasku berakhir. mencintaimu itu mudah tapi penting. dan kamu memberi kepadaku secara bertubi tubi. napasku untuk mencintaimu setiap detik demi detik nafasku untuk hidupmu menemani setiap harimu. Nafasku Untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar