Terlahir lebih dulu bukanlah mau-ku
Mencintaimu pun bukan pula mau-ku
Merelakanmu untuk dia juga bukan mau-ku
Aku mencintaimu
Bahkan mungkin lebih besar dari cintanya
Tapi aku, kamu, dan dia hanyalah pemain
Dia-lah sang penulis dan pemilik cerita ini
Mungkin benar cintaku lebih besar
Tapi kau bukan takdirku
Beruntungnya perempuan itu
Perempuan yang memiliki takdir untuk dapat bersamamu
Tak perlu takit dengan diriku
Aku tak akan membencimu ataupun dia
Aku pun tak akan menyalahkan takdir
Aku mempunyai takdirku sendiri
Dan takdirku masih dengan sabar menunggu ku
Menungguku yang masih berharap bahwa kaulah takdirku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar